Saat diciptakan wanita, Tuhan membuatnya menjadi sangat utama.
Diciptakan kepadanya bahu, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, namun bahu itu cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.
Diberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali ia menerima cerca dari anaknya itu.
Diberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah berputus asa.
Kepada wanita diberikan kesabaran untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.
Diberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun, walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya.
Perasaan kasih sayang ini yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang mengantuk menahan lelap.
Sentuhan kasih sayang ini yang akan memberikan kenyamanan saat didakap dengan lembut olehnya.
Diberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Menjadikannya tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak.
Diberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyedarkan bahawa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai isterinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.
Dan akhirnya..
Diberikan kepadanya air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus diberikan kepada wanita, agar dapat digunakan bila pun dia inginkan.
Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya air mata ini adalah air mata kehidupan.
*
*
*
*
*
:: Bila air mata itu tumpah, sebenarnye itu usaha untuk mengeluarkan segala resah dan kelemahan dalam hati. Bila ia kelihatan, itu usaha untuk menenangkan emosi supaya mampu membuat keputusan dengan waras. Bila wanita menangis, biarkan. Itu jek senjata yang kami ada untuk mengalahkan gelojak jiwa dan perasaan. ::
Diciptakan kepadanya bahu, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, namun bahu itu cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.
Diberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali ia menerima cerca dari anaknya itu.
Diberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah berputus asa.
Kepada wanita diberikan kesabaran untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.
Diberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun, walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya.
Perasaan kasih sayang ini yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang mengantuk menahan lelap.
Sentuhan kasih sayang ini yang akan memberikan kenyamanan saat didakap dengan lembut olehnya.
Diberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Menjadikannya tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak.
Diberikan kepadanya kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyedarkan bahawa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai isterinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.
Dan akhirnya..
Diberikan kepadanya air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus diberikan kepada wanita, agar dapat digunakan bila pun dia inginkan.
Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya air mata ini adalah air mata kehidupan.
*
*
*
*
*
:: Bila air mata itu tumpah, sebenarnye itu usaha untuk mengeluarkan segala resah dan kelemahan dalam hati. Bila ia kelihatan, itu usaha untuk menenangkan emosi supaya mampu membuat keputusan dengan waras. Bila wanita menangis, biarkan. Itu jek senjata yang kami ada untuk mengalahkan gelojak jiwa dan perasaan. ::
No comments:
Post a Comment